Ketua Fraksi Nasdem: Jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila

02.24.00

BlogDetik86. Ketua Fraksi Partai Nasdem di MPR, Bachtiar Ali, di hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (30/4), saat Sosialisasi 4 Pilar MPR, mengutip prinsip orang Minang bahwa "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK)".

Bachtiar Ali kemudian menambah pedoman itu dengan mengatakan Pancasila Basandi Kitabullah.

Pakar komunikasi itu berani menegaskan demikian, bukan tanpa alasan. Sebab menururt dia, dalam Pancasila ada Sila Pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.

"Oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu lagi pada Pancasila, dan jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila," tegasnya.

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia menurut Bachtiar Ali adalah bangsa yang dimiliki oleh banyak suku dan etnis. Indonesia ditegaskan berbeda dengan Malaysia yang diperuntukkan bagi orang Melayu dan Islam.

Dalam soal bahasa Indonesia, bangsa ini sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan sudah digagas oleh kaum muda sejak tahun 1928. 

Bachtiar Ali bangga dengan kaum muda memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia padahal pada waktu itu para kaum muda terpelajar itu mayoritas menggunakan bahasa Belanda. 

"Bahasa Melayu dipilih sebab bahasa ini sebagai bahasa lingua franca, bahasa pergaulan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan," ujarnya,

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka bangsa ini bisa menjadi kompak. Dia membandingkan dengan Belgia yang memiliki banyak bahasa sehingga di antara mereka rawan dengan perpecahan.

"Mereka tak punya bahasa persatuan," kata Bachtiar Ali.

Dalam soal UUD NRI Tahun 1945, dia kembali menegaskan konstitusi boleh diamandemen namun Pembukaan UUD tidak boleh diubah sebab merupakan roh bangsa. 

"Saya bangga dengan konstitusi ini sebab dalam soal hak asasi manusia, kita lebih dulu dengan bangsa lain," tukas Bachtiar Ali.Rmol.com

baca juga :

Hebat !!! supaya investasi dan ekonomi lebih Maju,inilah yang dilakukan Presiden dan Mendagri.

Buntut Tuduhan “Nyolong” KTP, “Teman Ahok” Lapor Polisi

Mega Cerita Kekompakan NU-PDIP Era Bung Karno dan Gus Dur


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »