Ini lima sosok muslim pertama yang duduki kursi pemerintahan Barat

18.19.00

BlogDetik86 - Menjadi kelompok minoritas di negara Barat membuat pemeluk agama Islam terkadang sulit mendapat porsi setara, terutama dalam jajaran pemerintahan. Tidak jarang dalam pemilihan umum, masyarakat memilih para kader yang seiman dengan mereka.
Hal tersebut makin diperburuk dengan adanya kampanye hitam. Menyamakan Islam dengan pendukung kelompok ekstrem dan terorisme.
Namun hal itu menjadi 'cerita lama', publik masa kini lebih melihat isu sensitif secara lebih mendalam. Terbukti dengan terpilihnya jajaran pemerintahan di negara Barat dalam menduduki posisi penting.
Salah satu contoh yang terbaru adalah Sadiq Khan. Seorang walikota muslim pertama bagi Ibu Kota London, Inggris.
Berikut rangkuman merdeka.com dari pelbagai sumber terkait sosok muslim pertama yang duduki kursi pemerintahan Barat

1.
Politikus muslim terpilih menjadi wali kota London

Sadiq Khan, politikus muslim keturunan imigran Pakistan, terpilih menjadi Wali Kota London, Inggris, dalam pemilihan umum yang dihelat Jumat (7/5). Khan meraup 57 persen dukungan, mengalahkan rival terdekatnya Zac Goldsmith dari Partai Konservatif yang cuma memperoleh 43 persen suara.
Dalam pidato kemenangannya, Khan berterima kasih pada warga London karena memberinya kepercayaan memimpin kota megapolitan dengan anggaran sebesar USD 32 miliar per tahun itu. Dia tak pernah menyangka bisa menjadi wali kota karena tumbuh dari keluarga imigran kelas bawah.
Dengan kemenangan ini, Khan menjadi sosok muslim dengan jabatan politik tertinggi di Eropa. Pria 45 tahun ini sehari-hari tinggal di Selatan London bersama istri dan dua anaknya.
2.Rumana, muslimah pertama yang jadi penasihat Obama
 Namanya Rumana Ahmad. Perempuan berhijab ini menjadi salah satu penasihat Presiden Amerika Serikat Barack Obama di bidang keamanan nasional.
Kedudukannya di Gedung Putih cukup tinggi, yaitu sebagai wakil dari Ben Rhodes, Penasihat Keamanan Nasional AS. Rumana merupakan satu dari enam perempuan muslim berhijab yang bekerja di Gedung Putih.
Perempuan kelahiran Washington ini lahir dari orangtua berdarah Bangladesh. Dia mengatakan, bekerja untuk pemerintahan sebenarnya bukan keinginan awalnya.
Dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (11/3), Rumana pertama kali masuk Gedung Putih sebagai pegawai magang pada 2009. Dia mengatakan, keinginannya untuk bekerja dengan pemerintah dimulai pada 2008, ketika melihat Presiden Obama berkampanye.

3.
Keith Ellison, muslim pertama yang jadi anggota Kongres AS

 Keith Ellison mencatatkan dirinya dalam sejarah demokrasi di Amerika Serikat (AS). Dia adalah muslim pertama yang terpilih jadi anggota kongres AS mewakili negara bagian Minnoseta.
Ellison adalah seorang mualaf. Pada usia 19 tahun, dia memantapkan hati, memeluk Islam.
Ellison pertama kali muncul sebagai kandidat untuk jabatan publik pada 1998, sewaktu mencalonkan diri untuk mendapat nominasi dari DFL agar jadi anggota dewan legislatif negara bagian Minnesota.
Sempat gagal, pada pemilihan anggota legislatif 1998, Dia kembali maju jadi anggota dewan legislatif Minnesota pada pileg 2002. Hasilnya memuaskan, dia terpilih sebagai legislator untuk distrik 58D Minnesota. Pada dua tahun berikutnya, dia terpilih lagi jadi anggota legislatif Minnesota.
Karir Ellison terus menanjak, pada 2006 dia berhasil menang pada pemilihan anggota Kongres AS.
"Saya mencalonkan diri untuk Kongres, karena yakin bahwa kita harus berani dan tegas menyatakan bahwa kita bakal lebih baik bila bersatu daripada terpecah belah," kata Ellison seperti dikutip dari buku 'Seeking Truth Finding Islam' karangan Anwar Holid.

4.
Norwegia punya menteri muslim pertama

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menunjuk Hadia Tajik, 29 tahun, sebagai menteri kebudayaan. Dia menjadi perempuan muslim pertama sekaligus termuda pernah masuk kabinet dalam sejarah politik Norwegia.
"Ini langkah berani perdana menteri. Tajik sangat pintar dan telah menjadi aktivis selama hidupnya," ujar Dag Herbjornsrud, Pemimpin redaksi majalah berpengaruh di Norwegia, Ny Tid, seperti dilansir surat kabar the Hindu, Selasa (25/9).
Penunjukan perempuan keturunan Pakistan itu penting buat membuktikan Norwegia sangat menghormati keberagaman budaya.
"Ini membuktikan kepada dunia. Tapi langkah ini lebih penting untuk membuktikan kepada diri kita sendiri (Norwegia)," ucapnya

5.
Ahmed Abutaleb, wali kota muslim pertama asal Belanda

  Ahmed Abutaleb di Kota Rotterdam, Belanda, sukses terpilih menjadi wali kota. Aboutaleb tiba di Belanda pertama kali pada 1976. Dia lalu bekerja sebagai wartawan, pindah menjadi pegawai negeri sipil Kota Rotterdam, lantas menjadi anggota Partai Buruh pada 2007.
Setahun berikutnya, Aboutaleb terpilih sebagai wali kota dengan program utama peningkatan ekonomi dan integrasi imigran. Dia adalah imigran muslim pertama yang berhasil menjadi pemimpin sebuah kota di Negeri Kincir Angin.Merdeka.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »