BlogDetik86, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berterima kasih melihat banyaknya pejabat pemerintah yang mengundurkan diri.
"Ya, saya bersyukur dan berterima kasih. Dari dulu sudah saya sampaikan. Saya buat garis, yang mau Jakarta baru ke kiri, yang enggak mau ikut ke kanan. Gitu aja. Santai aja udah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.
Ahok mengatakan banyak pegawai negeri sipil yang mengabdikan diri dengan baik tapi, untuk dapat naik jabatan, belum mendapat kesempatan karena ada jenjang karier secara bertahap. Selain itu, untuk mengganti pejabat dengan cara menunggu masa pensiun dibutuhkan waktu yang lama. "PNS kalau udah terlalu kaya tidak mau mengabdikan diri lagi kepada DKI karena tidak bisa lagi main-main proyek, lebih baik ngalah," katanya. "Karena PNS yang baik-baik ini banyak. Bukan hanya muda. Yang umur paruh baya juga banyak."
Terlebih dengan adanya Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang direvisi dengan menambah masa pengabdian menjadi dua tahun. "Kalau dapat eselon II sama aja, dari enggak ada jabatan jadi dari sisa empat tahun (masa kerjanya) menjadi enam tahun," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Surat itu telah diterima Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika pada Senin, 25 April 2016, sekitar pukul 17.00 WIB. "Alasannya mau mundur saja, saya juga enggak tanya, suratnya juga enggak sebut," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 26 April 2016.
Ahok mengapresiasi sikap Rustam yang memilih mundur. Sebab, dia mengungkapkan, bila sudah tidak ada kecocokan, pihaknya juga tidak bisa menahan. Untuk sementara, Ahok akan menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Rustam sebagai pengganti sementara. "Sambil tunggu seleksi. Ini kan lagi proses seleksi eselon II," tuturnya.Tempo.co
baca juga :
EmoticonEmoticon