BlogDetik86, Pemerintah dan sejumlah pihak yang terkait dalam pembebasan 10 WNI dari tangan Abu Sayyaf sudah sering menyampaikan tak mengeluarkan uang tebusan seperti diminta kelompok bersenjata yang berbasis di Filipina tersebut.
Namun klaim tersebut diragukan banyak kalangan. Salah satunya Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. "Yah, saya enggak percaya saja gratis," ujar Fahri (Rabu, 4/5).
Meski begitu, Fahri tidak mengesampingkan peran para pihak yang mengklaim berjasa tersebut. Namun dia berharap polemik klaim-mengklaim ini tidak diperpanjang.
"Ambil itikad baiknya. Semua orang dapat pahala. Ada yang beli mansion, ada yang sewa pesawat, ada yang bayarin Abu Sayyaf. Soalnya nyawa orang yang kita selamatkan itu sama saja menyelamatkan nyawa bangsa kita juga," ujarnya.
Karena itu dia mendesak Presiden Joko Widodo tampil di publik dan memberikan klarifikasi, siapa saja yang berperan dalam pembebasan 10 ABK tersebut. "Tapi jangan kemudian bertengkar. Nah Presiden harus keluar menengahi yang terlibat. Jangan biarin orang bertengkar. Kasihan," tandasnya.
Sebelumnya tim kemanusiaan Surya Paloh yang merupakan sinergi Yayasan Sukma, Media Group, dan Partai Nasdem mengklaim mengklaim sebagai pihak yang berjasa.
Namun, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein, yang juga sebagai negosiator, menegaskan pembebasan 10 WNI tersebut bukan kerja partai. Karena itu dia mengingatkan jangan ada yang berusaha mencari nama lewat pembebasan WNI tersebut.
Menlu Retno Marsudi sendiri mengakui pembebasan 10 WNI itu melibatkan banyak pihak. "Bahwa ini adalah diplomasi total, yang tidak saja hanya terfokus pada diplomasi G to G, tetapi juga melibatkan jaringan-jaringan informal," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga menepis bahwa pembebasan teresbut tak menggunakan uang tebusan. "Ya terang saja dilepas, wong dibayar kok," ucap Megawati..Rmol.co
baca juga :
EmoticonEmoticon