BlogDetik86 – KH Maimoen Zubeir (Mbah Maimoen) mengingatkan agar masyarakat tak lagi mempersoalkan mengenai pendirian negara Islam atau khilafah. Sebab, masyarakat sudah memiliki negara yang bernama Indonesia.
‘’Sejak 1917 sudah tidak ada lagi khilafah. Muncul negara negara sendiri,’’ kata ulama asal Sarang Rembang ini dalam doa dan pengajian dalam rangka Isra Mikraj Nabi Muhammad saw di Alun-alun Jepara, Senin (25/4) malam.
Selain dihadiri ratusan umat Islam, pengajian itu juga dihadiri bupati dan wakil bupati Jepara, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jepara, Forkopinda, pimpinan SKPD, dan juga Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Ubaidillah Nur Umar.
‘’Sudah 100 tahun sudah tidak ada khilafah, ya sudah,’’ tambah Maimoen. Meski mayoritas beragama Islam, lanjut dia, saat ini memang sesama umat Islam kerap bertikai.
Pertikaian itu terjadi salah satunya tentang perlunya mendirikan negara Islam atau syariat sebagai dasar negara dan aturan hukum. Padahal, kata kiai kharismatik itu, Indonesia memiliki riwayat disinggahi banyak corak keislaman. Khususnya di wilayah Asia Tenggara.
‘’Islam itu agama. Orangnya macam-macam tapi harus tetap Bhineka Tunggal Ika. Tidak bisa kita memisahkan Asia tenggara. Dulu ada Islam dari Champa,’’ kata Mbah Maimoen. Dia juga berpesan agar tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.
Saling Menghormati
Di antara resep untuk menjaga kerukunan, yakni dengan sikap saling menghormati. Rinciannya, saling menghormati martabat manusia, menghormati dan menjaga keturunan, menghormati hak milik, dan menghormati orang lain meski berbeda agama.
‘’Amalan tersebut sudah dilaksanakan semasa Nabi Muhammad,’’katanya. Mbah Maimoen juga banyak menerangkan tentang keutamaan bulan April.
Salah satunya di bulan itu bertepan dengan kelahiran Nabi Muhammad, yang bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. ‘’Bulan di mana Muhammad dilantik menjadi Nabi di bulan April,’’ungkap Maimoen.
Secara khusus, dia berharap Bupati dan Wakil Bupati Jepara bisa melanjutkan perjuangan di sisa jabatan yang ada. Jepara diharapkan juga bisa menjadi panutan umat di wilayah lain. Harapan itu muncul karena Maimoen memiliki ikatan dengan Kota Ukir.
‘’Wareng (leluhur) saya pernah bertapa di Pulau Mandalika Jepara,’’ucap dia. Sementara itu, Bupati Jepara Akhmad Marzuqi dalam sambutannya berpesan agar diundangnya KH Maimoen Zubeir jangan ditafsiri secara politis.
‘’Jangan memberikan tafsir yang macam-macam, sehingga bisa mengganggu hubungan kami. Kehadiran beliau dan acara malam ini tak ada hubungannya dengan politik,’’kata Marzuqi. suaramerdeka.com
baca juga :
EmoticonEmoticon