Begini jawaban Jokowi soal Reshuffle menteri jilid II

15.04.00

BlogDetik86, Satu setengah tahun sudah Joko Widodo atau Jokowi memimpin republik ini. Banyak kebijakan telah dibuat pemerintahan Jokowi yang menuai pro dan kontra. Termasuk, kinerja para menteri di Kabinet Kerja.

Kinerja sejumlah menteri bahkan mendapat sorotan dan marak diperbincangkan publik. Wacana reshuffle atau perombakan kabinet pun bergulir hingga saat ini.

Jokowi akhirnya memberikan jawaban terkait ramainya isu reshuffle kabinet jilid II. Jokowi mengatakan, sebagai pemegang penuh roda pemerintahan, ia bisa saja me-reshuffleterhadap menteri-menterinya kapan saja.


Jokowi menjelaskan, untuk menilai kinerja para menteri, ia selalu mengadakan survei ke masyarakat. Terutama, melihat program dan tugas yang ia amanahkan sudah dirasakan atau belum. Hal itu kemudian dijadikan bahan evaluasi dalam rapat-rapat kabinet rutin.

"Nah dari sana kita melakukan survei-survei yang berbasis pendapat-pendapat dari masyarakat meskipun saya sendiri juga punya raport (menteri) sendiri. Setiap hal memang kita selalu bahas dalam rapat-rapat kabinet atau rapat paripurna," Jokowi menambahkan.
"Masalah reshuffle setiap minggu setiap bulan ini kan apa pun kita evaluasi, mengenai tingkat kepercayaan masyarakat kepuasan masyarakat. Karena masyarakat sekarang ini melihat kita ini kerja apa tidak sih? Mampu menyelesaikan masalah apa tidak sih? Yang melihat masyarakat dan memang seharusnya yang menilai masyarakat," tutur Jokowi.

Mengenai sentilan terhadap menteri yang pernah gaduh lantaran berbeda pendapat, Jokowi menilai hal tersebut sesuatu yang wajar. Namun, ketika memutuskan mana yang ia pilih, maka para menterinya tidak boleh berdebat lagi soal ide dan konsepnya yang paling baik.


"Kalau gaduh sebenarnya tidaklah. Ada perbincangan ada dialektika yang kadang-kadang juga disampaikan ke publik antar-menteri ada perbedaan ini sebuah perbincangan yang baik untuk publik, mana yang benar, mana yang baik, mana yang kurang baik," ujar Jokowi.

Pada intinya, menurut Jokowi, para menteri jangan banyak bicara, melainkan harus banyak kerja. "Jangan banyak wacana, harus banyak kerja, gitu saja."Liputan6.com

baca juga:

Mantan anggota Tim Pengawas Century Sebut Pak SBY dalangnya kasus Century

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »