BlogDetik86, Gerakan Pemuda Ansor menilai pergerakan kelompok intoleran yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Quomas menyebut pergerakan ini sudah mulai menyerang anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Saat ini mereka sudah menyisipkan ideologinya ke buku-buku untuk siswa sekolah bahkan di tingkat kanak-kanak," ujar Yaqut seperti yang dilansir Antara, di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (24/4/2016).
Menurut Yaqut, kelompok intoleran ini sangat berbahaya. Sebab, mereka dapat memecah-belah keutuhan Indonesia lantaran memilki agenda besar untuk merebut kekuasaan negara dan mengubah NKRI menjadi negara Islam.
Selain itu, Yaqut mengatakan, kelompok itu juga akan mengkafirkan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka meski sesama muslim. GP Ansor, kata dia, juga telah melakukan langkah pencegahan dengan melakukan kaderisasi anggotanya untuk mengatasi ancaman itu.
"Anggota Ansor sebanyak 1,7 juta orang, kita mengkaderisasi mereka untuk tetap kepada Pancasila dan UUD 1945, dan NKRI," kata dia.
Gus Tutut, sapaan Yaqut, menambahkan GP Ansor juga menurunkan spanduk yang berisi ajakan untuk membentuk negara Islam. "Kita temukan spanduk untuk mengajak masyarakat mendirikan negara Islam di Rembang. Ansor melakukan penurunan spanduk tersebut yang tentu saja dilakukan dengan koordinasi dengan aparat kemanan," tambah dia.
Dia membeberkan, pihaknya juga menemukan spanduk itu di Cilegon dan Kediri. GP Ansor mengharapkan peran pemerintah untuk menentaskan kelompok intoleran tersebut karena kelompok-kelompok tersebut legal.
Terkait keberadaan ideologi intoleran yang telah tersisip di buku yang telah beredar di tingkat TK, Yaqut mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menertibkan buku itu.
"Buku itu mengajarkan radikalisme sejak kecil, maka kami berkoordinasi dengan kementerian dan aparat keamanan. Saat ini buku-buku tersebut telah ditemukan di Depok, kia juga curiga buku tersebut ada di tempat lain," kata dia.metrotvnews.com
baca juga :
.
EmoticonEmoticon