BlogDetik86, Jakarta - Pelantikan pimpinan Komisi VIII DPR dari Ledia Hanifa ke Iskan Lubis gagal dilaksanakan lantaran Fahri Hamzah yang dijadwalkan memimpin pelantikan tersebut. Legitimasi politik Fahri Hamzah pun kian tergerus.
Pada Rabu (27/4/2016) siang, puluhan wartawan dari media cetak,online dan elektronik telah beerkerumun merapat di selasar ruang Komisi VIII yang terletak di Gedung Nusantara II DPR.
Kehadiran puluhan wartawan itu tak lain ingin mengabadikan pemandangan menarik yakni prosesi pergantian Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Hanifa ke Iskan Lubis yang rencananya bakal dipimpin Fahri Hamzah yang hingga saat ini masih bersikukuh menduduki kursinya sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Peristiwa tersebut tentu menarik. Penyebabnya tak lain karena Fahri Hamzah yang telah ditarik dari Pimpinan DPR dan dipecat dari keanggotaannya sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dijadwalkan melantik pergantian pimpinan alat kelengkapan dewan (pimpinan Komisi VIII). Leedia Hanifa juga sebagai figur yang telah ditunjuk PKS sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Fahri Hamzah.
Jadwal pelantikan yang semula pukul 13.00 itu mundur menjadi pukul 15.00. Namun saat waktunya tiba, tidak ada gelagat rapat pelantikan segera dimulai. Salah satu staf sekretariat Komisi VIII menyebutkan pelantikan pergantian Wakil Ketua Komisi VIII batal dilakukan.
Saat dikonfirmasi tentang gagalnya pelantikan pimpinan Komisi VIII, Fahri Hamzah mengatakan mulanya dirinya bakal menghadiri pelantikan Pimpinan Komisi VIII. "Tapi ada perkembangan yang saya hormati ternyata Bu Ledia belum bisa diganti. Kenapa? Saya nggak tau. Saya sudah siap tadinya tapi kmudian ada perubahan," ujar Fahri.
Fahri menyebutkan berita acara pergantian Pimpinan Komisi VIII telah di atas meja kerjanya. Hanya saja, kata Fahri, terdapat masalah sehingga Ledia masih menjabat sebagai Ketua Komisi VIII.
Namun informasi berbeda dari sumber INILAH.COM di internal Komisi VIII menyebutkan kegagalan pelantikan Pimpinan Komisi VIII lantaran anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKS enggan hadir bila Fahri Hamzah yang melantik. "Fraksi PKS boikot jika Fahri yang melantik. Teman-teman bersikukuh tetap di atas (Nusantara 1) jika Fahri yang melantik," sebut sumber tersebut.
Sikap tersebut diambil Kelompok Fraksi PKS di Komisi VIII, ujar sumber tersebut, lantaran demi menjaga marwah keputusan partai. "Ini soal kewibawaan kelembagaan yang tidak mau dilecehkan oleh Fahri," tambah sumber tersebut.
Saat dikonfirmasi ke internal PKS terkait sikap Poksi PKS di Komisi VIII yang memboikot acara yang dipimpin Fahri Hamzah, salah satu elit PKS menjawab diplomatis tentang hal tersebut. "Teman-teman solid nolak Fahri," cetus sumber di internal PKS.
Peristiwa gagalnya pelantikan pimpinan Komisi VIII ini diprediksikan bakal menjadi bola es yang akan terus menggelinding. Imbasnya, legitimasi politik Fahri kian tergerus. Ujungnya, Fahri Hamzah bakal dipermalukan dengan sikap politiknya sendiri yang bersikukuh mempertahankan kursi Wakil Ketua DPR RI.Inilah.com
baca juga :
EmoticonEmoticon