BlogDetik86 - Masih segar di ingatan sewaktu beberapa bulan lalu Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” begitu bertekad dalam membersihkan kali Ciliwung yang telah bertahun- tahun terbengkalai seperti bak sampah raksasa. Pasti juga netizen masih ingat betapa bersihnya sungai Ciliwung paska pengerukkan oleh Pemprov DKI Jakarta di sepanjang wilayah Kecamatan Menteng.
Bangunan-bangunan liar di atasnya dirobohkan. Sampah-sampah yang menumpuk dibuang agar aliran air semakin lancar. Tepi-tepi kali dipasangi beton dan ditinggikan. Dengan demikian, kapasitas Kali Ciliwung untuk menampung air semakin banyak.
Kali Ciliwung yang mengalir dari kawasan Menteng Dalam, RS Cipto Mangunkusumo hingga Kwitang ini sempat terlihat bersih. Bau menyengat yang sebelumnya muncul di sekitar kali, perlahan menghilang. Bahkan genangan di musim hujan pun tak kelihatan lagi di kawasan yang sebelumnya menjadi langganan banjir ini.
Namun ternyata hal itu tak berlangsung lama. Setelah kali bersih dan kembali mengalir lancar, kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah di kali kembali muncul. Mereka beranggapan, setiap hari ada petugas yang membersihkan kali, sehingga merasa tak bersalah telah membuang sampah di kali.
“Lagian nggak ada tempat sampah besar dekat sini, jadi mau nggak mau saya buang di kali,” kata salah seorang warga, Taeti (32) saat ditanyai alasan mengapa terjadi pengotoran kembali daerah sungai Ciliwung.
Warga lain memberi tanggapan tak jauh berbeda. Ia merasa selalu membuang sampah di tempat sampah yang berada di tepi kali. Namun tak semua sampah dapat tertampung. Mengingat tempat sampahnya kecil sementara sampah yang dibuang begitu banyak setiap harinya. Tak jarang sampah-sampah itu beterbangan hingga masuk ke kali.
Selain sampah padat, limbah cair juga banyak dialirkan ke kali. Mayoritas penduduk setempat tidak memiliki tempat penampungan limbah cair yang mereka hasilkan. Bahkan tampak beberapa gedung di sepanjang kawasan tersebut juga mengalirkan limbah cairnya ke kali.
“Saya cuma sewa rumah di sini. Nggak tahu menahu soal aliran air kotornya,” kata ibu-ibu yang lain, Nurjanah (28).
Sebagian sisi kali telah dipagar setinggi sekitar 3 meter. Akan tetapi, tetap saja masih banyak warga yang membuang sampah dari sisi lain. Mungkin saja Kali Ciliwung akan kembali banjir jika kebiasaan buang sampah itu tidak juga dihindari.
hello-pet.com
EmoticonEmoticon