Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan dari keterangan sementara motifnya memang ekonomi untuk menghidupi keluarga mereka.
"Motifnya ekonomi, mereka ini semua sudah berkeluarga," kata Liliek di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (2/10/2015).
Para pelaku tersebut ingin memperoleh uang dalam jumlah banyak dalam waktu singkat sehingga nekat melancarkan aksi perampokan. Liliek juga sempat mengumpamakan mereka 'bunuh diri' karena mereka adalah aparat yang identitasnya jelas.
"Mereka itu mentalnya kurang kuat, sampai merampok," tandasnya.
Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Gagas Nugraha juga mengatakan hal serupa. Para pelaku ingin segera mendapatkan uang banyak dengan jalan pintas.
"Motif mutlak ekonomi. Maunya cara instan dan salah," tegasnya.
Diketahui perampokan tersebut terjadi hari Senin (28/9) lalu sekira pukul 18.30 di Penggilingan Padi "Hendra Setia" di Desa Kwagean, Sugihan, Tengaran, Kabupaten Semarang. Saat itu S seharusnya mengawal uang yang dibawa oleh PT Advantage.
Tidak butuh waktu lama tiga pelaku yaitu Brigadir Supriyanto, Sertu Thrisna Prihantoro dan Serda Isac Korputi ditangkap di lokasi berbeda. Uang senilai Rp 4,8 milyar dan motor Kawasaki Ninja yang baru dibeli Thrisna juga ikut diamankan. Selain itu mobil Daihatsu Granmax dan mobil rental Avanza putih juga diamankan beserta Lakban, gembok besar dua untuk menutup tas juga dijadikan barang bukti.
"Mobill Avanza itu untuk memindahkan uang," tandas Liliek.
EmoticonEmoticon